Akhir-akhir ini pendidikan karakter sedang digalakan disekolah-sekolah. Praksisnya, pemerintah melalui puskurbuk telah menunjuk beberapa sekolah untuk menjadi ‘pilot projek’ pendidikan karakter. Bahkan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah semua sekolah wajib menerapkan pendidikan karakter. Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Ikwanuddin, diwajibkannya program ini karena diterapkannya pendidikan karakter di setiap sekolah, diharapkan dapat mencegah meningkatnya perilaku kenakalan remaja di kalangan pelajar.
Kompas, 21-10-2011
Lebih dari itu Mendiknas juga mengaharapkan pendidikan karakter mampu meredam radikalisme, menanamkan cinta tanah air dan empati dikalangan pelajar. Dimana akhir-akhir ini berita mengenai tawuran pelajar, mahasiswa sering terjadi diberbagai daerah. Belum lagi berita negatif dimasyarakat yang terus bergulir seperti tidak ada habisnya. Seperti tindak korupsi, narkoba, Perampokan, pembunuhan, pelecehan seksual dll.
Pertanyaanya mampukah pendidikan karakter menjadi senjata preventif untuk mengurangi penyakit sosial dan menguatkan karakter positif bangsa? InsyaAllah. Dengan optimisme dan komitmen yang kuat dari sekolah, masyarakat, dan pemerintah semoga itikad baik ini menjadi kenyataan. Sebab sekolah tidak bisa jalan sendirian tanpa dukungan masyarakat dan sekolah.
Dukungan pemerintah bukan terpaku dengan guliran
Atau bantuan dana lain untuk menyuskseskan pendidikan karakter. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah pemerintah tidak membuat berita buruk yang justru akan (maaf) menjadi model pendidikan karakter yang buruk pula bagi siswa di sekolah.